“PENGABDIAN MASYARAKAT_NOVEMBER 2022”

“PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI, FKIP UNIVERSITAS BENGKULU GIAT KEGIATAN PENGENALAN TUMBUHAN DIKOTIL DAN MONOKOTIL BESERTA CARA PENGAWETANNYA PADA SISWA SD NEGERI 07 SEBERANG MUSI”

Keragaman makhluk hidup dibumi sangat menarik untuk dipelajari. Begitu juga dengan keragaman kelompok tumbuhan. Pengelompokkan tumbuhan menjadi kelompok sub–sub yang lebih kecil tentu didasarkan atas ciri yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Kelompok angiospermae merupakan divisi tumbuhan dengan jumlah spesies yang besar dibanding dengan gymnospermae. Kemudian, kelompok angiospermae (tumbuhan biji tertutup) dibagi menjadi dua kelas yang didasarkan pada jumlah keping biji, monokotil dan dikotil. Baik monokotil dan dikotil merupakan kelompok tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae) yaitu tumbuhan yang mengalami pembuahan ganda serta memiliki daging buah. Angiospermae dikelompokkan menjadi dua kelas yang didasarkan pada jumlah keping biji atau daun lembaga pada bakal embrionya. Tumbuhan berkeping biji tunggal atau monokotil adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga, contohnya seperti tanaman padi, bunga anggrek, dan kelapa. Sedangkan tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga, contohnya seperti tanaman kentang, kembang sepatu, dan nangka. Setiap siswa disekolah dasar mempelajari tentang tanaman dikotil dan monokotil untuk mengenal keragaman kelompok tumbuh-tumbuhan. Dalam menjelaskan pembelajaran tanaman dikotil dan monokotil, guru masih melakukan cara yang manual yaitu menggunakan metode ceramah, sehingga membuat siswa kurang memahami dalam belajar dan kurang menarik akan keingintahuannya. Pembelajaran berbasis lingkungan termasuk pemanfaatan lingkungan seperti pengamatan objek organisme langsung di lingkungan atau melalui pengawetan dan preparasi objek organisme sebagai bahan belajar cukup mendukung untuk tercapainya kompetensi dan tujuan pembelajaran yang optimal khususnya dalam bidang biologi. Salah satu bentuk media pembelajaran berbasis lingkungan tersebut yaitu dengan teknik pengawetan tumbuhan atau yang disebut herbarium (Murni et al., 2015). Pembelajaran berbasis lingkungan dengan memanfaatkan spesimen herbarium yang berasal dari lingkungan sekolah akan sangat membantu pemahaman biologi siswa, selain itu siswa akan tertarik dan fokus dalam pembelajaran (Murni et al., 2015). Melalui pengamatan herbarium, siswa dapat menganalisis variasi morfologi tumbuhan yang dibahas dalam pembelajaran sehingga deskripsi suatu takson tumbuhan dapat ditentukan dengan mudah dan oleh sebab itu harus meninggalkan cara menghafal yang selama ini menyulitkan dan menjenuhkan. Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, maka tim pengabdian Program Studi Pendidikan Biologi menganggap bahwa permasalahan tersebut merupakan permasalahan yang harus segera diselesaikan. Oleh sebab itu penting sekali untuk dilakukan pengenalan tumbuhan dikotil dan monokotil beserta cara pengawetannya pada siswa SD Negeri 07 seberang musi di Kabupaten Kepahiang. 

Oleh karenanya salah satu unsur kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi adalah Pengabdian Kepada Masyarakat. Pada semester genap TA. 2022/2023 telah dilaksanakan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan yang berjudul “Pengenalan tumbuhan dikotil dan monokotil beserta cara pengawetannya pada siswa SD Negeri 07 Seberang Musi”. Kegiatan ini dilakukan oleh Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu. Adapun tim yang terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat tersebut adalah: 1 Ahmad Saddam Husein, S. Pd., M. Sc. sebagai Ketua Pelaksana; 2. Dr. Abas, M. Pd sebagai Anggota 1, dan Dra, Kasrina, M.Si sebagai anggota 2. Pengabdian ini juga melibatkan mahasiswa pendidikan biologi sebagai anggota yakni: 1. Rahtan Agil Fahrozi, dan 2. Aidha Salsabila. Pelatihan Pengenalan tumbuhan dikotil dan monokotil beserta cara pengawetannya Bagi Guru dan Siswa/Siswi terutama pemeberian pengetahuan awal yang kita sampaikan kepada Guru dan Siswa/Siswi Sekolah Dasar Negeri 07 yang bertempat di Desa Taba Padang, Kecamatan Seberang Musi ini telah dilaksanakan pada Kamis, 24 November 2022. Kegiatan ini dihadiri dan melibatkan 3 orang Guru Bidang Studi dan 30 orang siswa/siswi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang Pengenalan tumbuhan dikotil dan monokotil beserta cara pengawetannya Bagi Guru dan Siswa SD Negeri 07 Seberang Musi, Kabupaten Kepahiang ini bertujuan dalam mengembangkan pembelajaran berbasis lingkungan guna membantu pemahaman Biologi siswa, selain itu siswa akan tertarik dan fokus dalam pembelajaran khususnya keanekaraman tumbuhan. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pelatihan dan workshop sekaligus kegiatan sosial. Proses kegiatan yang berlangsung berupa bagaimana pentingnya pengembangkan pengetahuan dan keterampilan Guru dan Siswa/Siswi dalam merancang memahami pembuatan herbarium. Harapannya Guru dan Siswa/Siswi memperoleh tambahan pengetahuan dan keterampilan guna meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi alam dan terjaganya konservasi alam serta keragaman tumbuhan, sehingga diharapkan memberikan skill (keterampilan) bagi siswa untuk mengaplikasikan keterampilan yang diperolehnya pada kegiatan praktikum IPA/Biologi. Harapan ke depannya siswa dapat meningkatkan keterampilan psikomotor dalam pembelajaran. Melalui cara tersebut diharapkan pembelajaran yang mengintegrasikan lingkungan seperti mengenal kelompok tumbuhan dan mengetahui herbarium dan cara pengewetannya sangat bermanfaat untuk membantu siswa dalam mengidentifikasi tumbuhan dikotil dan monokotil dan mampu mendorong pembelajaran aktif dan menyenangkan.

 

Desember 2022

Ahmad Saddam Husein, S.Pd, M.Sc

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *